Minggu, 04 November 2007

ENTREPRENEUR : Why Not ?

Saat ini Indonesia sedang menghadapi berbagai bencana yang datang silih berganti termasuk bencana alam serta krisis multi dimensi yang kemudian mempengaruhi kehidupan rakyat Indonesia secara keseluruhan, tidak terkecuali pada sektor ekonomi. Salah satunya adalah semakin tingginya tingkat pengangguran terutama golongan pengangguran terdidik.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, banyak hal yang telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun sektor swasta sebagai penunjang. Namun ternyata usaha-usaha yang dilakukan belumlah cukup untuk menyelesaikan permasalahan pengangguran ini. Pertanyaannya saat ini: Lalu apa yang harus kita lakukan saat ini?

Salah satunya untuk menyelesaikan masalah ini yaitu dengan memberdayakan kewirausahaan atau yang lebih populer kita sebut Entrepreneur. Alternatif ini saya anggap merupakan jalan yang masuk akal untuk mengatasi masalah pengangguran dewasa ini karena para pengangguran yang mayoritas tersebar di masyarakat adalah pengangguran terpelajar yang saya yakin memiliki berbagai bakat, kemampuan maupun kompetensi masing-masing. Akan tetapi, realitas yang terjadi memang tidak semudah seperti yang diucapkan atau kita bayangkan bersama. Banyak kendala yang dihadapi oleh para calon wirausaha untuk memulai usaha dan karir mereka sebagai seorang entrepreneur yang sangat mungkin menggagalkan pendirian usaha mereka.

Mengutip pada ucapan Mario Teguh, seorang konsultan bisnis, agar pebisnis tidak gagal dalam mendirikan usaha, berbagai hal perlu diperhatikan. Diantaranya adalah mempelajari kesalahan-kesalahan yang sebaiknya dihindari untuk mencapai pendirian usaha. Kesalahan pertama adalah memilih ide bisnis yang salah, kesalahan ini terjadi ketika ide bisnis tidak sesuai dengan pasar ataupun pribadi yang akan menjalankannya.

Yang kedua, kegagalan dapat disebabkan kelemahan kepemimpinan dan pengelolaan usaha, yang disebabkan karena tidak cukupnya pengetahuan. Kemudian yang ketiga, tidak dimilikinya rasa keberhasilan yang objektif sehingga dapat salah dalam mengestimasi ukuran pasar maupun tingkat permintaan.

Hal lainnya yang dapat menggagalkan usaha adalah tidak cukup menjual, yang disebabkan karena fokus wirausaha untuk mengembangkan bisnisnya tetapi melupakan waktu yang tepat baginya untuk menjual barang/jasa yang dihasilkannya. Dan yang berikutnya adalah faktor modal atau yang berhubungan dengan materi.

Semoga kesalahan-kesalahan diatas tidak didapatkan oleh para pengunjung blog ini karena telah dapat diantisipasi sebelumnya. Sebagai penutup, ada satu hal yang penulis ingin sampaikan: Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang dicapai akan setara dan proporsional dengan resiko yang diambil.

Selamat berjuang dan jadilah seorang Entrepreneur sejati...